Kamis, 14 Juni 2012

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 
 Setiap makhluk hidup memerlukan makanan agar dapat hidup dan melakukan berbagai kegiatan. Makanan tersebut berupa bahan organik yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Agar dapat diserap, makanan perlu
dicerna, yaitu diuraikan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh. Zat-zat makanan apakah yang dibutuhkan oleh tubuh? Apakah makanan yang dimakan dapat langsung dimanfaatkan oleh tubuh? Organ-organ apakah yang berperan dalam sistem pencernaan makanan? Adakah penyakit atau kelainan yang terjadi pada sistem pencernaan makanan? Teknologi dan ilmu pengetahuan apakah yang dapat memecahkan masalah dalam sistem pencernaan makanan? Semua pertanyaan tersebut dapat Anda temukan jawabannya setelah Anda mempelajari bab sistem pencernaan berikut.
A Zat-Zat Makanan
Pada umumnya, orang lebih fokus pada jenis makanan berdasarkan rasanya dibandingkan nilai nutrisi yang dikandungnya. Padahal, makanan yang kita makan sangat penting untuk menyediakan zat yang dibutuhkan
tubuh (Gambar 6.1). Apa yang terjadi jika makanan yang kita makan tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan? Pengetahuan dasar tentang nutrisi dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sehingga kita dapat menyusun menu makan yang sehat untuk dikonsumsi setiap hari. Makanan menyediakan energi yang kita butuhkan untuk melakukan beragam aktivitas. Makanan juga memberi bahan baku baru bagi tubuh untukM menyintesis berbagai jenis zat dan bahan, bahkan sebagai bahan dasar untuk mengganti organel atau sel yang rusak. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai makanan yang baik sangat penting untuk kita. Nutrien adalah zat kimiawi yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi, membangun sel-sel baru, atau berfungsi dalam reaksi-reaksi kimia lainnya. Nutrien dapat dibagi menjadi enam kelompok utama, yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Nutrien-nutrien inilah yang memenuhi kebutuhan utama tubuh. Fungsi nutrien sebagai berikut.
1. Menyediakan energi, sebagai bahan bakar untuk aktivitas dan metabolisme seluler
2. Membangun komponen-komponen kimia, seperti asam amino untuk menciptakan molekul kompleks 
    yang unik pada setiap hewan
3. Mineral dan vitamin yang berpartisipasi dalam bermacam-macam reaksi metabolik.
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah molekul kompleks yang terdiri atas polisakarida. Pada proses pencernaan enzimatik, polisakarida akan dihidrolisis menjadi monosakarida dan disakarida. Contoh polisakarida adalah pati, glikogen, dan selulosa. Pati (amilum atau zat tepung) adalah cadangan energi yang disimpan dalam umbi (misalnya pada ubi jalar), umbi akar (misalnya pada singkong), atau biji-bijian. Glikogen adalah molekul penyimpan energi yang banyak terdapat di dalam otot, hati hewan dan jamur. Adapun selulosa banyak terdapat di dinding sel tumbuhan. Manusia dapat memecah ikatan molekul-molekul glukosa pada pati (amilum) dan glikogen, tetapi tidak dapat mencerna selulosa. Monosakarida yang terdapat pada makanan adalah glukosa dan fruktosa. Glukosa banyak terdapat dalam sayuran, sedangkan fruktosa
banyak terdapat dalam buah-buahan.  Contoh disakarida adalah sukrosa. Contoh sukrosa yang paling mudah adalah gula yang biasa kita gunakan sehari-hari. Sukrosa merupakan glukosa dan fruktosa yang bergabung menjadi satu molekul. Sukrosa banyak terdapat dalam tebu, gula bit, dan madu.
Sebelum diserap oleh tubuh, fruktosa, galaktosa, dan monosakarida lainnya diubah menjadi glukosa oleh hati. Glukosa merupakan sumber energi utama dalam sel untuk menghasilkan energi siap guna yang disebut ATP (adenosine triphosphate). Kelebihan glukosa oleh tubuh disimpan dalam sel otot dan hati dalam bentuk glikogen. Ketika dibutuhkan, glikogen dengan cepat diubah lagi menjadi glukosa. Namun, kemampuan hati dan jaringan otot dalam menyimpan glikogen terbatas. Oleh karena itu, kelebihan glukosa diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan adiposa. Setiap satu gram karbohidrat akan menghasilkan 4,1 kilokalori. Satu kalori adalah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu kilogram air sebesar 1°C. Hingga saat ini, belum diketahui berapa jumlah karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi. Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat akan menghasilkan timbunan protein dan lemak.

2. Lemak
Sekitar 95% lemak dalam makanan manusia dalam bentuk trigliserol atau disebut juga trigliserida. Trigliserida terdiri atas tiga asam lemak yang terpaut pada molekul gliserol. Asam lemak dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat dalam daging, susu, keju, mentega, dan telur. Lemak tak jenuh banyak terdapat dalam minyak kelapa, minyak kedelai, ikan, dan minyak jagung. Lima persen jenis lemak sisanya, terdiri atas kolesterol dan fosfolipid, seperti lecitin. Kolesterol banyak ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otak, hati, dan kuning telur. Secara keseluruhan juga banyak ditemukan dalam susu, keju, mentega, dan daging. Dalam kondisi berlebih, asam lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol darah. Kadar kolesterol yang tinggi dapat memberikan masalah pada jantung dan pembuluh darah.Fosfolipid adalah komponen utama pembentuk membran sel, dan biasanya
ditemukan pada banyak makanan. Sumber lecitin yang baik adalah putih telur. Trigliserida adalah sumber energi penting yang dapat digunakan untuk memproduksi molekul ATP. Trigliserida menghasilkan energi lebih banyak dibandingkan dengan karbohidrat. Satu gram lemak secara keseluruhan dapat menghasilkan energi sebesar 9,3 kilokalori. Beberapa sel, seperti sel otot rangka mendapatkan energi utamanya dari trigliserida.
Lemak merupakan komponen pembangun sel. Selain itu, lemak dapat melarutkan vitamin A, D, E dan K sehingga membantu penyerapan vitamin tersebut oleh tubuh. Lemak juga dapat melindungi alat-alat tubuh dan dapat menjaga suhu tubuh stabil. Setelah makan, trigliserida berlebih yang tidak digunakan, akan
disimpan dalam jaringan adiposa atau dalam hati. Jika diperlukan, trigliserida akan dipecah, asam lemak akan dilepas dalam darah sehingga dapat digunakan oleh berbagai macam jaringan dalam tubuh. Sebagai penyimpan energi, jaringan adiposa banyak terdapat di bawah kulit untuk isolator pencegah hilangnya panas tubuh. Kolesterol merupakan komponen dalam membran plasma. Kolesterol dapat dimodifikasi menjadi bentuk molekul penting lainnya, seperti garam empedu dan hormon steroid. Garam empedu sangat penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak. Sementara itu, hormon steroid terdiri atas hormon-hormon, seperti estrogen, progesteron, dan testosteron.

3. Protein
Protein dibentuk oleh banyak asam amino yang panjang dan membentuk rantai kompleks. Protein dalam tubuh manusia dibangun oleh 20 asam amino yang berbeda. Asam amino dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri dalam tubuh. Tubuh kita memperoleh asam amino dari makanan yang kita makan. Terdapat sepuluh asam amino esensial, yaitu isoleusin, leusin, lisin, fenilalanin, metionin, treonin, triptofan, valin, histidin, dan arginin (hanya diperlukan oleh balita). Sebaliknya, asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri di dalam tubuh kita. Jenis kandungan protein pada makanan dibagi menjadi dua, yaitu protein lengkap dan protein tidak lengkap. Protein lengkap adalah protein yang mengandung semua asam amino esensial, sedangkan protein tidak lengkap adalah protein yang hanya mengandung sebagian asam amino esensial. Protein lengkap banyak terdapat dalam daging, ikan, unggas-unggasan, susu, keju, dan telur. Protein tidak lengkap banyak terdapat dalam daun sayuran
hijau, padi-padian, dan kacang-kacangan . Sel dalam makhluk hidup disusun oleh protein. Dalam membran sel, terdapat protein yang berfungsi menjadi molekul reseptor dan fasilitator bagi molekul-molekul tertentu ketika melewati membran plasma. Sintesis protein dalam pembentukan enzim dan hormon membutuhkan asam-asam amino yang telah diuraikan pada proses pencernaan protein. Protein dalam darah juga berfungsi dalam mempertahankan pH darah (sebagai buffer). Protein yang berlebih dapat disimpan dalam bentuk lemak dan glikogen. Meskipun bukan sebagai penghasil energi utama, 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 4,1 kilokalori.
4. Vitamin dan Mineral
Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan bahan makanan yang lain. Vitamin membantu enzim dalam mengkatalis reaksi-reaksi kimia tertentu dalam tubuh. Vitamin juga penting
bagi pertumbuhan, kesehatan, dan reproduksi. Kebanyakan vitamin tidak dapat diproduksi sendiri sehingga kita harus memperolehnya dari luar melalui makanan. Jika seseorang mengalami kekurangan vitamin dia akan mengalami avitaminosis. Vitamin mudah rusak atau kehilangan fungsinya jika mengalami pemanasan berlebih. Pada umumnya, penderita avitaminosis tidak memperoleh vitamin karena kesalahan dalam mengolah makanan. Vitamin dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Sebagian besar vitamin larut dalam air, hanya vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak. Oleh karena larut dalam lemak, waktu retensi (waktu tinggal) vitaminvitamin
tersebut lebih lama. Vitamin terdapat dalam jumlah yang sedikit pada makanan, tetapi sangat
penting untuk metabolisme yang normal. Pada umumnya, vitamin tidak dapat diproduksi sendiri dalam tubuh sehingga harus kita dapatkan dalam makanan kita. Kekurangan salah satu vitamin dalam makanan, dapat menyebabkan penyakit tertentu. Vitamin dipecah secara katabolisme, tetapi digunakan tubuh dalam
bentuk aslinya atau dalam bentuk modifikasinya. Ketika struktur kimia vitamin rusak, vitamin kehilangan fungsinya. Vitamin seperti riboflavin, asam pantotenat, niasin, dan biotin sangat penting untuk memproduksi energi. Sementara itu, asam folat dan vitamin B12 terlibat dalam sintesis asam nukleat. Retinol, thiamin, dan vitamin C, D dan E sangat penting untuk pertumbuhan. Vitamin K sangat penting untuk sintesis protein pembeku darah. Vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E dan K diabsorpsi di sepanjang usus oleh lemak. Beberapa vitamin tersebut disimpan dalam waktu yang lama di dalam tubuh. Oleh karena itu, vitamin dapat terakumulasi hingga mencapai titik toksik yang disebut hipervitaminosis. Vitamin yang larut dalam air contohnya adalah vitamin B dan C. Vitamin ini diserap bersama air di sepanjang usus dan tinggal dalam waktu yang singkat dalam tubuh sebelum akhirnya dikeluarkan. Berikut tabel sumber, fungsi, dan gejala kekurangan beberapa vitamin.
Mineral merupakan komponen dari enzim. Mineral menambah kekuatan
pada tulang dan gigi, serta sangat penting untuk aktivitas saraf dan otot.
Mineral berfungsi juga sebagai penyangga (buffer) dan terlibat dalam proses
perubahan energi serta osmosis. Mineral didapat dalam bentuk aslinya atau
dalam kombinasi dengan molekul organik lain. Sumber mineral dapat berasal
dari hewan maupun tumbuhan. Mineral diserap dari tumbuhan, tetapi dalam
jumlah yang sangat sedikit karena biasanya mineral terdapat dalam serat
tumbuhan. Contoh makanan yang banyak mengandung mineral adalah
sereal, roti, lemak, dan gula. Berikut tabel contoh beberapa mineral beserta
sumber, fungsi, dan gejala kekurangannya.
Mineral merupakan komponen dari enzim. Mineral menambah kekuatan pada tulang dan gigi, serta sangat penting untuk aktivitas saraf dan otot. Mineral berfungsi juga sebagai penyangga (buffer) dan terlibat dalam proses perubahan energi serta osmosis. Mineral didapat dalam bentuk aslinya atau dalam kombinasi dengan molekul organik lain. Sumber mineral dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan. Mineral diserap dari tumbuhan, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit karena biasanya mineral terdapat dalam serat tumbuhan. Contoh makanan yang banyak mengandung mineral adalah sereal, roti, lemak, dan gula. Berikut tabel contoh beberapa mineral beserta sumber, fungsi, dan gejala kekurangannya.
\
B Sistem Pencernaan pada Manusia
Makanan merupakan struktur kompleks yang terbuat dari protein, karbohidrat, lemak, dan zat-zat lain. Oleh karena itu, makanan tersebut harus dicerna terlebih dahulu sebelum diserap dan digunakan tubuh. Melalui
proses mencerna, makanan dipecah menjadi partikel yang lebih kecil untuk selanjutnya diserap tubuh.
Proses mencerna dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara kimiawi dan secara mekanik. Pencernaan secara kimiawi menggunakan enzim sebagai pengurai makanan. Adapun pencernaan secara mekanik memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil secara fisik tanpa melibatkan enzim. Sistem pencernaan makanan tersusun atas alat-alat pencernaan dan enzim pencernaan. Alat-alat pencernaan terdiri atas  mulut,  kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon),
dan  anus. Adapun enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan, yaitu kelenjar ludah, hati, pankreas, dan empedu.

 1. Rongga Mulut
Makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi di dalam rongga mulut. Di dalam rongga mulut, terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah yang menyekre-sikan  air liur  (Gambar 6.6). Masing-masing memiliki peran dalam proses pencernaan makanan.
a. Lidah
Lidah berperan dalam membantu proses pencernaan makanan secara mekanik. Ketika makan, lidah bergerak membalik dan memutar makanan sehingga makanan dapat dikunyah secara merata. Lidah juga mendorong makanan untuk membantu proses menelan. Lidah memiliki struktur yang khas, yaitu papila. Papila-papila ini memiliki ujung-ujung pengecap yang berhubungan dengan jaringan saraf sensorik. Melalui
papila-papila ini, kita memperoleh informasi mengenai rasa (asin, manis, pahit, dan asam) dan suhu (panas atau dingin) pada makanan yang kita makan. Informasi tersebut dapat menjadi peringatan awal, mengenai makanan yang kita makan. Beberapa jenis bahan yang kita makan mungkin dapat
berbahaya bagi tubuh kita jika terlalu panas atau terlalu asam.
b. Gigi
Gigi adalah organ utama yang berperan dalam pencernaan mekanik dalam rongga mulut. Pada bayi, gigi akan tumbuh pertama kali pada usia sekitar enam bulan. Gigi yang tumbuh pertama kali tersebut dinamakan  gigi susu. Gigi susu tersebut berangsur-angsur  akan digantikan oleh  gigi sulung pada usia sekitar 6–14 tahun. Setelah itu, gigi sulung berangsur-angsur digantikan gigi tetap. Pada anak-anak terdapat 20 gigi susu, sedangkan pada orang dewasa terdapat 32 gigi tetap. Perhatikan Gambar 6.7. Berikut susunan gigi susu dan
gigi tetap.


Gigi terdiri atas beberapa bagian, yaitu bagian  mahkota,  leher, dan  akar gigi  (Gambar 6.8). Bagian gigi yang terlihat merupakan bagian mahkota, sedangkan bagian leher tertutup oleh lapisan gusi. Gigi dilapisi oleh lapisan email. Email merupakan lapisan paling keras pada tubuh manusia, sebagian besar dibangun oleh kalsium. Di bagian bawah lapisan email terdapat dentin. Di dalam lapisan dentin tersebut terdapat rongga pulpa, tempat pembuluh darah dan saraf berada.